RASIS TERJADI LAGI TERHADAP ORANG PAPUA, TANGERANG, 23 Fabruari 2022 RASIALISME TERJADI LAGI TERHADAP ORANG PAPUA DI DALAM PERTANDINGAN BELITON FC VS PERSIKOTA TANGGERAN FC LIGA 3 TERDENGAR RASISME DARI SUPOTER SEPAK BOLA PERSIKOTA TANGERANG FC VS BELITONG Dilaksanakan Pada 23/02/2022 ini terjadi. Mengingatkan Rasisme Tahun 2019 yang melonjak tempo itu. Mengapa rasisme ini menjadi budaya bagi Orang Indonesia, Terhadap Orang Papua.? Didalam pertandingan terlihat dan terdengar bahwa terjadi lagi kasus ujaran Rasialisme dari suporter TANGERANG FC kepada Tim sepak Bola Papua, BELITONG FC. Rasisme ini merupakan Musuh Dunia dan Ujaran rasisme ini merupakan terhadap Orang Papua selaluh saja terjadi, dan kapanpun terjadi terhadap orang Papua. Orang Papua merupakan bagian dari Indonesia hanya saja warna kulit dan Rambut saja yang berbeda dari warga Indonesia lain selain Orang Papua, namun oselain orang Papua memandang dan melihat orang Papua itu dengan kacamatanya mereka, adapun juga langsung terjadi ujaran rasisme dan diskriminasi rasial terhadap orang Papua. Kasus rasis yang terjadi pada saat pertandingan berlanjut Anatar BELITONG FC VS TANGERANGKOTA FC ini meningatkan Rasisme pada tahun 2019 yang melonjak besar tempo itu. Ketika kasus Rasisme ini Masi dipeliha maka akan terus terjadi rasis terhadap orang Papua dari apapun dan dimanapu, maka Negara harus menindak lanjuti atas ujaran rasisme ini, sebab warga Indonesia pada umumnya membudayakan rasisme Sabagai Budaya bagi mereka dan kami sebagai orang Papua menerima rasisme itu seperti ujaran kata yang wajar namun rasisme itu merupakan kata yang tidak baik dan kata yang membulikan, bahkan menjatuhkan etnis lain. Tuhan menciptakan semua umat manusia serupa dan segambar seperti Tuhan namun warna kulit dan rambut, dan budaya agama yang berbeda, tetapi kita semua satu di mata Tuhan karena kami semua manusia bukan Hewan. Tuhan menciptakan hewan berbeda dengan manusia maka Negara harus bertanggung jawab atas ujaran rasisme yang terjadi terstruktur walaupun kita merasa hal itu spontanitas. PSSI, dan pimpinan pertandingan bahkan Wasit yang ikut pada saat pertandingan terjadi ujaran rasisme pada tanggal 23/02/2022 harus bertanggung jawab atas ujaran rasisme ini. Kasus rasisme ini merupakan Musuh kita bersama, tetapi ada saja terjadi maka semua elemen komonitas, lembaga, bekerja sama untuk malawan rasisme ini, rasisme ini kita harus musnakan agar kita membangun berbeda beda tetapi kita bangun kekeluargaan dalam satu rumah yang abadi. Jika rasisme itu akan terulang terus maka apa yang akan terjadi kedepan dan kapan saja akan terjadi rasis kepada orang papua, mengapa demikian karena rasisme merupakan ujaran perkataan untuk menjatuhkan martabat orang lain dan membulikan secara mental dan mencotohkan manusia lain itu sama seperti hewan, maka mari kita melawan rasisme, melawan diskriminasi, karena kita adalah warga negara yang sama.