HIPMA LANI SEMARANG - SALATIGA .Suda ada provinsi Papua barat dan Papua saja. Pengunsian di nduga, intan jaya, puncak Papua, Yahukimo, Maybrat, pegunungan bintang dan Tembagapura timika. Belum lagi meninggal karena peluru Tima panas kena tubuh, penyakit HIV TBC malaria dan data rumah sakit angka kematian meninggal dunia terkhusus OAP meningkat belum lagi kecelakaan lalu lintas, lalu pencemaran limbah perusahaan membuat kematian meningkat. Pelanggaran HAM besar besaran menuju kepunahan orang asli Papua. Hutan, tanah, air, ekosistem laut dan darat semakin habis musna lenyap. Apa lagi di mekarkan 4 provinsi selesai sudah nanti papua itu tinggal cerita, masalah demi masalah berlapis lapis trus elit politik Papua yang dungu itu sibuk mekarkan provinsi sudah jelas mereka inilah kaki tangan dan boneka Jakarta negara kolonial untuk memperpanjang penderitaan rakyat west Papua. Selain elit politik Papua, negara penjajah juga menjajah dengan pengiriman militer yang masif melebihi populasi orang asli Papua karena untuk mengamankan ratusan perusahan internasional maupun nasional agar bumi Papua di keruk habis dan manusia suda pasti menuju kepunahan. Situasi semakin mencekam dengan di mekarkan 4 provinsi baru. Tentunya transmigrasi besar besar akan semakin masif, Medan untuk mempercepat dan memperluas infrastruktur jalan darat dan udara agar para investor kapitalis merajalela di seluruh wilayah Papua untuk mendapatkan pundi pundi kekayaan. yang mana tanah emas minyak air udara hutan batu laut sungai itu semua adalah milik rakyat Papua seutuhnya. Bukan milik negara kolonial Indonesia bukan milik elit politik Papua, bukan milik kapitalisme bukan milik militerisme dan bukan milik imperialisme Amerika Inggris Jerman Dll, tetapi perlu di garis bawahi di sini semua adalah milik rakyat west Papua kembalikan ke rakyat karena rakyat menolak otonomi khusus jilid 2 dan rakyat juga menolak pemekaran provinsi Papua Selatan, provinsi Papua barat daya, provinsi Papua pegunungan tengah dan provinsi Papua tengah. Biarkan rakyat yang menentukan nasibnya sendiri karena mereka yang mempunyai hak penentuan nasib untuk merdeka di tanah air west Papua. ✊