"DUNIA MENUTUP SEMUA PINTU BAGI PEMBEBASAN BANGSA PAPUA, TAPI TUHAN TELAH MEMBUKA PINTU ALTERNATIF YANG BEBAS HAMBATAN"
NKRI adalah negara yang berdiri di atas kebohongan sejarah. Buktinya banyak sejarah perjuangan di daerah lain di Nusantara Indonesia sebagai bagian dari sejarah perjuangan untuk mendirikan NKRI. Misalnya perjuangan Pattimura di Maluku Ambon diklaim sebagai bagian dari sejarah NKRI. Padahal Pattimura berjuang bukan bermaksud untuk mendirikan NKRI, tetapi bertujuan mengusir penjajah untuk mempertahankan wilayahnya dari penjajahan dan rampasan pihak asing.
NKRI juga tambal sulam sejarah bangsa Papua, walaupun bangsa Papua tidak pernah terlibat dalam proses mendirikan Republik Indonesia Serikat (RIS) yang kemudian diganti menjadi NKRI. Sesungguhnya dalam Konfrensi Meja Bundar (KMB) antara Belanda dan RIS yang diselenggarakan di Deen Haag -Belanda pada bulan Desember 1949, wilayah kekuasaan Republik Indonesia Serikat (RIS) adalah dari Sabang sampai di Amboina (Maluku). Sedangkan wilayah Papua dikecualikan, artinya tidak dibahas dalam pertemuan itu. Belanda punya rencana untuk mempersiapkan bangsa Papua "merdeka sendiri" di luar dari RIS. Alasan Belanda adalah bangsa Papua sangat berbeda ras, etnografi, geografi, sejarah, dan lain sebagainya.
Namun, presiden Republik Indonesia ngotot memasukan Papua dalam bingkai NKRI. Upaya Soekarno membuahkan hasil setelah menggandeng Negara Komunis Rusia. Isu perang dingin antara Blok Barat (Amerika) dan Blok Timur ( Rusia) dimanfaatkan oleh presiden Soekarno sehingga isu itu mempengaruhi kebijakan luar negeri Amerika Serikat, yang saat itu AS dipimpin oleh presiden John F Kennedy. Belanda tidak berdaya mempertahankan Papua di dalam kekuasaannya, karena adanya tekanan keras dari presiden Kennedy dan tangan tersembunyi lainnya. Tujuan tekanan itu adalah "gerakan dunia bebas dari Komunis" dan tentu tujuan utama AS adalah menyelamatkan kepentingan ekonomi, politik dan pertahanan keamanan di wilayah kawasan Asia Pasifik. Salah satu target AS adalah merampok cadangan emas terbesar di Timika - Papua yang ditemukan sebelumnya oleh salah seorang pilot ekspedisi yang melintasi puncak salju gunung emas itu. Demi kepentingan merampok emas itu, lahirlah apa yang disebut Perjanjian New York 15 Agustus 1962, yang naskahnya dibuat oleh profesor Bunker atas perintah Presiden John F Kennedy. Kemudian Roma menjadi tuan rumah untuk melahirkan beberapa point perjanjian pada 30 September 1962, yang sering disebut "Perjanjian Roma". Pertemuan di Roma itu lebih ditekankan pada perjanjian eksploitasi Sumber Daya Alam di Tanah Papua. Akibat upaya perebutan cadangan emas di Timika - Papua dan tambang lainnya di Tanah Papua, presiden Kennedy dibunuh oleh pembunuh bayaran.
Negara negara dunia, khususnya para pelacur politik yang menganeksasi bangsa Papua ke dalam NKRI, termasuk PBB hingga kini masih membangun kerja-sama dengan NKRI untuk mempertahankan Papua dalam bingkai NKRI. Banyak negara di dunia sudah menanamkan sahamnya untuk merampok Sumber Daya Alam dari Tanah Papua. Walaupun ada para pemerhati kemanusiaan, khususnya para pejabat pemerintahan Negara di dunia tertentu menyikapi kejahatan kemanusiaan Negara atas orang asli Papua, tetapi nampaknya targetnya bukan sungguh sungguh menyuarakan darurat kemanusiaan Papua, tetapi tujuannya adalah menggertak Jakarta untuk meningkatkan kerja-sama bilateral dan unilateral. Memang ada pula yang dengan sungguh-sungguh menyuarakan penderitaan bangsa Papua, tetapi itupun tidak banyak orang. Selama ini NKRI menjadi sapi perah dari pihak pihak yang memainkan isu Papua untuk mencapai kepentingan diri dan negaranya, sementara bangsa Papua mati terinjak di antara para gajah raksasa dunia yang memperebutkan Sumber Daya Alam di Tanah Papua.
Hingga kini Negara Indonesia masih kuat dukungan dari negara-negara dunia atas status bangsa Papua dalam bingkai NKRI, karena mereka punya hubungan kerjasama yang paling menguntungkan di antara para pihak. Selama ini diplomasi bangsa Papua naik turun mengikuti irama politik kepentingan negara negara di dunia. Kepentingan NKRI dan para sekutunya paling besar di Tanah Papua, sehingga dunia menutup semua jalan dan pintu bagi pembebasan bangsa Papua.
Namun, itu punya batasnya. Sesungguhnya Tuhan telah memberi kesempatan bagi NKRI untuk mempersiapkan orang asli Papua, karena bangsa Papua punya masa depan yang indah yang Tuhan sudah siapkan; Akan tetapi, NKRI tidak menggunakan kesempatan yang diberikan Tuhan itu untuk mempersiapkan bangsa Papua menyambut masa depannya. Justru selama 58 tahun, NKRI bersama para sekutunya menjajah dan menjarah bangsa Papua. NKRI melakukan berbagai macam kebohongan untuk mempertahankan Tanah Papua di dalam kekuasaannya dan para sekutunya terobsesi serta mendukung kebohongan Negara Indonesia, yang terjadi selama ini adalah "pembunuh berdasi melindungi pembunuh berdasi, perampok berdasi melindungi perampok berdasi, teroris berdasi melindungi teroris berdasi". Tetapi kekuasaan NKRI yg didukung oleh kekuatan dunia akan segera diakhiri oleh kekuasaan Allah yang maha dasyat. Tuhan tidak sabar melihat rintihan darah air mata bangsa Papua yang terus menetes tanpa henti hentinya di atas negeri Papua.
Dunia sudah menggenggam Tanah Papua dan membaginya berkapling-kapling untuk kepentingan eksploitasi SDA hingga akhir zaman. Tetapi ada tertulis dalam Amsal 16:9 "Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya". Dunia telah lama memikirkan jalan dan menguasai Papua untuk selamanya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya. Pada waktu-Nya, Tuhan akan melepaskan bangsa Papua dari tangan-tangan jahat di dunia yang sudah lama bekerjasama dengan si iblis bapa segala pendusta. Pada saat-Nya, Tuhan akan segera menaklukkan kekuatan NKRI dan para sekutunya di bawah kaki Salib Kristus.
Pintu Rahmat dari Tuhan telah dibuka melalui "Deklarasi Pemulihan Bangsa Papua Lahir Baru di Dalam Tuhan" pada tanggal 1 Desember 2020 di Aula Asrama Tunas Harapan - Padang Bulan - Jayapura - Papua pada jam 12 siang. Pada tanggal 1 Desember 2020 yang bersejarah itu, Tuhan telah membuka pintu rahmat bagi bangsa Papua untuk terbebas dari belenggu penindasan. Kini Tuhan sedang memberi waktu yang paling emas bagi setiap orang asli Papua untuk menguduskan diri dari segala salah dosa melalui Doa Puasa serentak 40 hari 40 malam. Dalam hal ini, perintah Tuhan sangat jelas bahwa setiap orang asli Papua harus menguduskan diri, agar melewati pintu rahmat itu. Bagi orang asli Papua yang tidak bertobat, tidak akan diberi kesempatan untuk masuk melewati pintu rahmat itu, dan tidak diberi kesempatan untuk menikmati segala rahmat yang Tuhan siapkan di Tanah Suci Papua.
Karena itu, gunakanlah kesempatan emas yang Tuhan sedang berikan kepada orang asli Papua untuk Doa Puasa serentak ini yang sudah dimulai sejak Minggu 4 April jam 12 siang sampai Jumat 14 Mei 2021 jam 12 siang untuk menguduskan diri: "BERTOBAT, BERDAMAI dan BERSATU di dalam kehendak Tuhan". Seruan Doa Puasa serentak yang kami JDPR2 keluarkan pada Jumat 26 Maret 2021 adalah atas perintah Tuhan melalui abdi-Nya pada Minggu 21 Maret 2021 jam 12 siang. Anda percaya atau tidak percaya, semua yang kami wartakan selama ini akan digenapi indah pada waktu-Nya. Karena setiap informasih tentang masa depan bangsa Papua yang kami wartakan, bukan merupakan hasil pemikiran sendiri berdasarkan hikmat dari duniawi, tetapi kami bertindak sesuai hikmat dari atas - dari Surga - dari Tuhan yang disampaikan melalui penglihatan dan dari Roh Kudus.
Marilah setiap orang asli Papua menggunakan kesempatan emas "Doa Puasa" ini untuk "menyalibkan salah dosa kita", agar pada saat-Nya, Tuhan dengan kekuasaan tangan yang maha dasyat menaklukkan NKRI dan para sekutunya di bawah Salib Kristus.
Jayapura: 21 April 2021.
Oleh: SELPIUS BOBII (Koordinator JDRP2)
Mohon membantu sebarkan info penting ini, karena pada 12 April 2021 NKRI melalui Kominfo telah memblokir akun face book dan mesengger kami, karena NKRI kepanikan dengan Doa Puasa serentak yang sedang berlangsung ini, yang sudah ditindak-lanjuti juga oleh para pemimpin Gereja di Tanah Papua melalui Surat Gembala dan didukung penuh oleh para imam pribumi. Tuhan memberkati bagi siapapun Anda yang membagi info penting ini kepada sesama Papua. Syalom.