*Mama Agustina Ondou (24) murni ditembak langsung TNI di Intan Jaya, pelakunya belum ditindak Polisi. Polisi membantu mengakui perbuatan dan hanya meminta maaf. Media nasional ikut bungkam. Dari pejabat negara, media nasional, bahkan anak-anak Papua bungkam, seoalah-olah ikut merestuinya.*
*Tapi, giliran satu saja Nakes yang jatuh ke jurang dan mati di Kiwirok, berita jadi gempar dimana-dimana. Semua pejabat negara bicara mengutukinya, bahkan anak-anak Papua pun cari muka unjuk nurani membela Nakes. Masikah kita akui diri sebagai manusia sejati?*
*Dimana nurani kita saat melihat bedil senjata TNI merobek perut balita Nopenus Sondegau (2) dan Yoakim Majau? Apakah warga sipil pengungsi Apolo Belau (29) yang ditembak TNI di gereja itu bukan manusia yang harus dibela? Dimana mayat Manfret Tamunete yang ditembak dan dibawa hilang TNI di Aifat, Maybrat (25/11) lalu? Adakah nurani kita bagi Bocah Evalina Aimau yang kelaparan sakit dan meninggal di pengungsian akibat operasi TNI/Pklri di Maybra?*
*Itu baru seberapa saja berita dalam bulan ini yang kita lihat tapi abaikan. Bagaimana dengan ribuan yang mengungsi dan mati di hutan-hutan akibat operasi militer? Semua kejahatan yang menimpa rakyat Papua dianggap biasa-biasa saja. Dianggap kutukan. Orang Papua bagai hamah dalam NKRI yang harus dibasmi.*
*Mari satukan langkah, bersuara bagi kemanusiaan diatas tanah. Kalau ada sedikit saja yang bisa anda berbagi untuk sesama, lakukanlah itu mulai sekarang.*
Tags
opini