HIPMA LANI : Dalam Dunia yang semakin maju dan teknologi informasi hari ini kita dituntut untuk berubah dan bisa beradaptasi dengan kehidupan sesuai zaman hari ini. Khusus untuk kami orang papua terlebih khusus catatan ini menyoroti tentang dinamika kehidupan kabupaten lani jaya yang dinilai belum dewasa dalam menghadapi tantangan global.
Intelektual lani Jaya dituntut berpikir maju agar
bisa memberikan dampak positif dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan
pengetahuan yang dimiliki menjadikan landasan untuk mensosialisasikan kepada
masyarakat dan juga membina ataupun memberikan pemahaman yang benar dengan
demikian dampak perubahan itu bisa berdampak positif.
Dan tentunya saat ini kami melihat akar dari pada
setiap persoalan yang terjadi di daerah tidak disebabkan oleh masyarakat,
tetapi aktor-aktor yang menyebabkan masalah itu adalah intelektual itu sendiri.
Mestinya intelektual sebagai seorang terpelajar harus menjadi RODA pengerak
perubahan lepas dari semua kepentingan personal ataupun kelompok.
Dampak yang sangat nyata adalah pendidikan politik
tidak sehat yang dibangun dalam masyarakat, hal ini sangat merugikan masyarakat
dan juga intelektual maupun SDM yang ada di daerah tersebut. Perlu secara total
merubah mainset berpikir intelektual agar bisa merubah kembali cara yang lebih
baik untuk menjelaskan pendidikan politik dalam,masyarakat yang sangat aneh
terjadi saat ini bermula semenjak anak daerah terlibat dalam perpolitikan tanah
air khususnya lani Jaya. Semua bisa dibenarkan walaupun sudah mengetahui bahwa
itu jalan yang salah. Kepentingan diutamakan dan tidak mempertimbangkan dampak
yang akan terjadi. Sehingga intelektual sendiri membangun issu negatif kedalam
masyarakat sehingga masyarakat yang kurang berpendidikan menganggap itu benar
dan mengikuti harus.
Hal-hal ini menyebabkan konflik dalam masyarakat
dan yang menjadi korban adalah masyarakat itu sendiri bukan para aktor-aktor
yang selama ini mengupayakan kepentingan kelompok dengan pengaruh- pengaruh
dalam masyarakat. Tentunya hal ini menyebabkan kerugian dalam banyak hal yaitu,
Korban jiwa, Harta benda, dan juga menimbulkan permusuhan antara kelompok
masyarakat yang sebelumnya hidup berdampingan menjadi bermusuhan, mewarisi
dendam - dendam tersebut membawa keadat yang akan mengakibatkan kerugian besar
dalam pertumbuhan sumber daya manusia (SDM) Lani jaya itu sendiri.
Mari kita memakai kacamata agar bisa melihat dengan
jelas apa yang terjadi di sekeliling kita, apakah semua yang terjadi itu secara
kebetulan atau karena ada faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi sehingga
penomena itu terjadi di kalangan intelektual lani Jaya. Saya kwatir semua ini
terjadi disebabkan karena ada sesuatu.
Barangkali sebelum kami menuju ke tahun 2023 harus mengevaluasi total,
dikhawatirkan cara lama masih dipakai dan akan menyebabkan masalah yang lebih
besar. Jangan kita bermegah diatas darah dan penderitaan tapi bagaimana kita
berpikir untuk memutuskan rantai yang sudah berkarat ini bersama agar kedepan
kita sama-sama ciptakan pendidikan politik yang baik di masyarakat.
Saya berharap Pemuda dan intelektual harus bisa
memahami dengan baik persoalan dan bersepakat untuk membangun hal yang benar di
dalam masyarakat, harus di mulai dari keluarga ke keluarga. Karena penomena
terjadi saat ini tidak pernah terjadi dahulu, ada apa dengan lani Jaya mari
semua komponen harus bersatu untuk memberikan setiap ruang pada tempatnya, ego
dan ambisi dibelakanggi, karena semua konflik, kehancuran dan permusuhan
tercipta karena kita mengutamakan ego pribadi maupun kepentingan- kepentingan
tertentu.
Dimana setiap peristiwa terjadi harus diambil
hikmahnya, oleh sebab itu kita belajar dari peristiwa kemarin untuk melangkah
kedepan yang lebih baik.
Mari setiap persoalan kita bicara pada tempatnya
sebagai seorang intelektual, berpikir secara intelektual, menyelesaikan secara
intelektual agar hal-hal buruk tidak terjadi kedepannya, sebab dampak
dari tidak kepedulian kita akan merugikan kami sendiri dan daerah yang
kami cintai.Diskusi bebas asrama lani dua semarang.
Nagazon,Joris,peres,Edi,Linus